Hafiz Cilik Musa Harumkan Nama Indonesia pada MHQ Internasional Sharm El-Sheikh
KBRI CAIRO
(14/4) - Dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Wakaf Mesir,
Pemerintah RI melalui Kemenag mengutus Musa La Ode Abu Hanafi (7 tahun
10 bulan) didampingi oleh orang tuanya, La Ode Abu Hanafi untuk
mengikuti Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh
Mesir pada 10-14 April 2016.
Musa La Ode Abu Hanafi |
Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm
El-Sheikh untuk semua cabang mencapai 80 orang yang terdiri dari 60
negara antara lain Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad,
Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei
Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta
negara-negara lainnya. Dalam hal ini, Musa merupakan utusan Indonesia
satu-satunya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut.
Musa mengikuti lomba cabang Hifz
al-Quran 30 juz untuk golongan anak-anak, dan merupakan peserta paling
kecil di antara seluruh peserta lomba, karena peserta lainnya berusia di
atas sepuluh tahun. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta
Indonesia yang mendorong jurnalis Kantor Berita MENA mewawancarai Musa
dan orang tuanya pada hari pertama kedatangan mereka, sebelum
bertanding. Pada keesokan harinya hasil wawancara tersebut sudah dimuat
di sejumlah media Mesir dengan judul: Indonesia Berpartisipasi pada MTQ
Internasional Sharm El-Sheikh dengan Peserta Paling Kecil.
Seperti peserta lomba cabang Hifzil
Quran golongan anak-anak lainnya, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal,
yang berhasil dilalui Musa dengan tenang, tanpa ada salah maupun lupa.
Hal itu berbeda dengan para peserta lomba lainnya yang rata-rata
mengalami lupa, bahkan diingatkan dan dibetulkan oleh dewan juri.
Lancarnya bacaan dan ketenangan Musa dalam membawakan ayat-ayat Al-Quran
yang ditanyakan membuat Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil
Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin meneteskan air mata.
Decak kagum terhadap penampilan Hafiz
Cilik Indonesia tidak hanya ditunjukkan oleh dewan juri dan para
hadirin. Para peserta yang menjadi saingan Musa pun menunjukkan decak
kagum kepada utusan Indonesia tersebut. Setelah tampil, Musa langsung
diserbu oleh oleh para hadirin untuk berfoto dan mencium kepalanya
sebagai bentuk takzim sesuai budaya masyarakat Arab. Tak mau
ketinggalan, Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir ikut
pula meminta Musa untuk berfoto dengan mereka. Hal itu tidak mereka
lakukan terhadap peserta MTQ lainnya. Meskipun karena usianya yang masih
kecil dan lidahnya yang masih cadel dan belum bisa mengucapkan hurup
"R" Musa dinilai telah menjadi juara di hati dewan juri dan para
hadirin, meskipun secara tertulis dia hanya memperoleh juara tiga. Hal
itu karena menurut Syeikh Helmy Gamal bacaan Al-Quran diatur dengan
kaedah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain
terkait makharijul huruf.
Pada acara penutupan, Menteri Wakaf
Mesir Prof. Dr. Mohamed Mochtar Gomaa memanggil Musa dan Abu Hanafi
secara khusus. Pada kesempatan tersebut Menteri Gomaa atas nama
Pemerintah Mesir mengundang Musa dan Hanafi pada peringatan Malam
Lailatul Qadar yang diadakan pada Ramadan mendatang. Disebutkan bahwa
Presiden Mesir akan memberikan penghargaan secara langsung kepada Musa.
Pemerintah Mesir akan menanggung biaya tiket dan akomodasi selama mereka
berada di Mesir. Menteri Gomaa menyampaikan takjubnya kepada Musa yang
berusia paling kecil dan tidak bisa berbahasa Arab, tapi menghapal
Al-Quran dengan sempurna.
Lauti Nia Sutedja, Kordinator Fungsi
Pensosbud KBRI Cairo menuturkan, "Delegasi cilik Indonesia, Musa, telah
berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia. Banyak
peserta yang menyebutnya sebagai mukjizat. Alhamdulillah, staf kami
telah berhasil merekam penampilan Musa secara utuh. Dalam waktu dekat
akan kita turunkan pada laman resmi KBRI di situs jejaring Facebook dan
Youtube agar dapat disaksikan oleh masyarakat di tanah air."
Sementara Meri Binsar Simorangkir, KUAI
KBRI Cairo menyatakan bangga bahwa Musa yang masih kecil telah berhasil
mengharumkan nama Indonesia melalui Al-Quran. Menurutnya, KBRI Cairo
dalam hal ini sangat mendukung upaya Musa dalam meraih prestasinya,
karena ia membawa nama Indonesia. (Sumber: Situs KBRI CAIRO)
Baca juga ya artikel lainnya tentang Logika Dagang Memutar Modal Ratusan Ribu Menjadi Milyaran Rupiah
Terimakasih, Ganbatte Kudasai ^_^
Baca juga ya artikel lainnya tentang Logika Dagang Memutar Modal Ratusan Ribu Menjadi Milyaran Rupiah
Terimakasih, Ganbatte Kudasai ^_^
Subhanallah.... Begitu bangganya memiliki hafidz Al Qur'an di negeri kita ini. Jika istiqomah insya Allah surga akan menantinya.... Terima kasih artikelnya bagus mas...
ReplyDelete